Inspektorat Provinsi Papua Selatan Gelar Penyuluhan Antikorupsi di Enam Sekolah Merauke

Inspektorat Provinsi Papua Selatan Gelar Penyuluhan Antikorupsi di Enam Sekolah Merauke

MERAUKE - Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh pada 9 Desember 2025, Inspektorat Provinsi Papua Selatan menggelar kegiatan penyuluhan antikorupsi di sejumlah sekolah di Kabupaten Merauke. Kegiatan yang berlangsung selama enam hari, mulai 10 hingga 15 Oktober 2025 ini, menyasar enam institusi pendidikan dengan tujuan menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini kepada generasi muda.

Penyuluhan antikorupsi dilaksanakan secara bergiliran di SD Yapis 2 Merauke, SD Negeri 2 Merauke, SMP Yapis 2 Merauke, Madrasah Aliyah Almunawaroh Merauke, SMK Negeri 1 Merauke, dan SMP Negeri 8 Merauke. Kegiatan ini melibatkan ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas.

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh I Putu Arya Sudarsana, M.Kom selaku Plt. Irban Khusus (Irbansus) pada Inspektorat Provinsi Papua Selatan yang mewakili Inspektur Provinsi Papua Selatan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penanaman karakter antikorupsi sejak usia dini sebagai investasi masa depan bangsa.

"Pendidikan antikorupsi harus dimulai dari bangku sekolah. Dengan menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini, kita berharap dapat membentuk generasi yang bersih dan berintegritas tinggi," ujar I Putu Arya Sudarsana.

Kegiatan penyuluhan ini disampaikan oleh tim Penyuluh Antikorupsi (PAKSI) Squad Ha-Anim dari Provinsi Papua Selatan yang telah tersertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.. Tim narasumber terdiri dari Master Mariyam, Master Laode Irja Gozali, Master Robeca Iwong, Master Andjas Irfiansyah, dan Master Yohana Ramma. Sementara itu, jalannya kegiatan dipandu oleh moderator Fahrurozi yang memastikan penyampaian materi berjalan interaktif dan komunikatif.

Materi penyuluhan yang disampaikan mencakup beberapa aspek penting terkait antikorupsi. Para siswa diberikan pemahaman mengenai pengertian korupsi, faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi, serta dampak buruk yang ditimbulkan dari tindak pidana korupsi terhadap pembangunan dan kehidupan masyarakat. Selain itu, peserta juga dibekali pengetahuan tentang nilai-nilai integritas yang harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari, serta pemahaman mengenai gratifikasi dan bahayanya.

"Kami ingin menanamkan kesadaran antikorupsi sejak dini kepada generasi muda. Melalui Squad Ha-Anim, kami berupaya menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa dari berbagai tingkatan," ungkap salah satu narasumber PAKSI Squad Ha-Anim.

Kegiatan penyuluhan ini mendapat respons positif dari kalangan dunia pendidikan di Merauke. Para kepala sekolah dan guru menyambut baik inisiatif Inspektorat Provinsi Papua Selatan dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin. Sementara itu, para siswa tampak antusias mengikuti pemaparan materi dan aktif bertanya serta berdiskusi mengenai berbagai hal terkait antikorupsi.

Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi kami. Mereka jadi lebih memahami pentingnya sikap jujur dan integritas dalam kehidupan. Kami berterima kasih kepada Inspektorat Provinsi Papua Selatan yang telah memberikan perhatian terhadap pendidikan karakter di sekolah kami," ungkap salah seorang kepala sekolah yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Dengan terselenggaranya penyuluhan antikorupsi ini, Inspektorat Provinsi Papua Selatan berharap dapat membentuk generasi muda Merauke khususnya dan Papua Selatan pada umumnya yang memiliki karakter kuat, berintegritas tinggi, dan turut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. (Mariyam)